Rabu, 16 Agustus 2017

Menilik Gaya Berbelanja Kekinian khas Generasi Z

Image result for Menilik Gaya Berbelanja Kekinian khas Generasi Z

Generasi Z atau yang biasa disingkat Gen-Z di kenal dengan gaya hidupnya yang lebih mandiri. Tujuannya, menurut studi yang dilakukan DWW, generasi ini relatif berpendapat pribadi dan tahu apa yang betul-betul mereka kehendaki.

Berikut keterangan, kenapa banyak berita anak muda terkini yang tidak lagi menuruti selera orangtua dalam soal memilih baju, perlengkapan sekolah, bahkan juga perlengkapan untuk kamar.

Nada generasi ini bahkan juga miliki dampak dalam pengambilan ketentuan dalam keluarga, menurut survey Nielsen Consumer & Media View (CMV) beberapa waktu terakhir. Nielsen Indonesia mengategorikan Gen Z jadi generasi dengan rentang umur 10 - 19 th..

Survey CMV dilakukan pada lebih dari 17. 000 responden umur 10 th. keatas di 11 kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Makassar dan Banjarmasin).

Berlainan dengan milenial yang alami perubahan, Generasi Z punya kebiasaan dengan semua suatu hal yang serba digital mulai sejak kecil. Mereka pun termasuk lebih sadar tehnologi dan lihai dalam menjalankan gawai bersama aplikasi sosial media yang ada.

Tidak heran generasi ini terlihat sangat lengket dengan bermacam handphone ataupun tablet yang dipunyainya.

Generasi yang terhitung lahir dari tahu 1995 sampai 2005 ini tidak sekali lagi ingin menangkap info searah. Mereka berita anak muda jaman sekarang relatif lebih yakin pada info yang didapatkan dengan perseorangan ; yakin pada referensi rekan sebaya.

Generasi Z juga lebih menyukai contoh yang terlihat seperti dianya, berlainan dengan generasi terdahulu yang menyukai jenis atau beberapa orang terkenal dengan standard fisik yang cukup tinggi.

Berbelanja pun miliki selera sendiri 

Jamie Gutfreund, Chief Marketing Officer dari agensi digital Deep Focus asal Los Angeles, Amerika Serikat, menyebutkan kalau beberapa pemasar tidak dapat mencapai beberapa Gen-Z ini apabila tidak dapat berperilaku seperti mereka. Sekian International Business Times.

Gutfreund mendeskripsikan tingkah laku generasi ini jadi anak-anak muda yang rendah hati, sangat terobsesi pada hp, dan sangat menyukai video game. Mereka miliki perhatian pada alam dan lingkungan, lebih akrab dengan visual dari pada teks, dan memilih sosial media yang relatif tertutup.

Situs berita itu juga mengungkap, Gen-Z lebih memilih diperlakukan layaknya seperti rekan daripada tujuan pemasaran dalam soal berbelanja. Bahkan juga untuk hadiah ulang th. pun, remaja kekinian lebih suka dihadiahi kupon berbelanja hingga mereka bebas beli apa yang mereka kehendaki.

Hal semacam ini merubah rutinitas mereka dalam soal belanja. Menurut Fashionista, mereka semakin lebih melirik apa yang dipakai rekan sebaya atau contohnya. Misalnya seperti baju, sepatu, gawai dsb.

Menurut Business Insider, berita remaja kekinian mereka tidak sekali lagi menilainya sebuah product dari bagian " pengalaman " yang diperoleh ketika memakainya seperti anak-anak generasi milenial, dan beberapa generasi sebelumnya.

Anak-anak muda Generasi Z ini hanya ingin memiliki dan kenakan apa yang mereka anggap bagus, karena mereka tertarik juga akan objeknya.

Punya kebiasaan serba digital, Gen-Z juga lebih senang pada belanja dengan daring. Uniknya, mereka lebih memilih toko daring yang memiliki toko fisik, daripada toko daring yang hanya terdapat dalam beberapa website ecommerce.

Meskipun tidak melakukan pembelanjaan dengan daring, generasi berumur belasan ini relatif juga akan mencari tahu dulu product yang juga akan dibelinya dengan daring sebelumnya membelinya di toko.

0 komentar:

Posting Komentar